Berikut ini delapan hal yang harus diketahui tentang emas :
- Emas adalah komoditi yang spesial dan unik : Emas digali dari perut bumi dan terakumulasi dipermukaan bumi. Emas tidak dikonsumsi, jadi jumlahnya terus bertambah. meski demikian emas selalu menjadi barang langka karena seluruh emas yang ada di permukaan bumi saat ini diperkirakan hanya berkisar antara 150.000 ton - 160.000 ton saja.
- Suplai emas dunia terbatas pada yang berada dipermukaan bumi. Karena tidak dikonsumsi, maka total suplai emas di seluruh dunia sama dengan jumlah seluruh emas di permukaan bumi. Kenaikan setiap tahun suplai ini berkisar antara 1.5% - 1.7%
- Emas adalah uang sepanjang jaman. Emas selalu menjadi uang dalam sejarah manusia ( diakui ataupun tidak ). Fakta pemerintahan-pemerintahan di dunia mengendalikan nilai uang kertasnya dengan mempengaruhi suplai emas di pasar adalah sebuah pengakuan bahwa emaslah yang sebenarnya uang itu.
- Emas adalah alternatif dari US Dollar dan mata uang kertas lainnya. Seluruh mata uang kertas turun nilainya dari waktu ke waktu karena uang baru selalu dicetak kapan saja dan berapa saja pemerintah mau. Emaslah yang memiliki daya beli yang nyata, bukan US DOllar, Rupiah atau mata uang kertas lainnya.
- Daya beli emas stabil sepanjang jaman.
- Nilai emas ditentukan oleh pasar. Meski pemerintahan-pemerintahan di dunia berusaha mempengaruhi harga emas dunia, kemampuan mereka terbatas dan makin lama makin habis pengaruhnya
- Emas selalu dalam kondisi "Bull Market" : Tahun1994 harga 1 Dinar adalah Rp. 111.000; hari ini 1 Dinar berharga Rp. 1.150.000. Artinya emas harganya naik 10 kali lipat dalam 14 tahun terakhir. apa yang menghalangi harga emas untuk naik 10 kali lipat lagi dalam 14 tahun kedepan?? TIDAK ADA!! Artinya bisa saja harga 1 Dinar akan mencapai Rp.11.5 juta pada saat anak anda yang baru lahir sekarang masuk SMA di tahun 2022. Tapi Ingat, dalam jangka pendek harga emas selalu bergejolak naik-turun seperti yang terjadi hari-hari ini.
- Beli emas dalam bentuk fisik (berupa koin atau batangan) dan jangan membeli emas hanya dalam bentuk sertifikat. Jangan terlalu mengandalkan sistem perdagangan modern yang menggantungkan pada surat berharga, surat hutang dan sejenisnya. Meskipun di back up dengan emas. Penggunaan emas secara fisik jauh lebih aman untuk keperluan investasi dan proteksi nilai
Tulisan dari Iqbal Muhaimin (geraidinar.com) yang menuliskan delapan hal tentang emas, diambil dari tulisan James Turk, CEO GoldMoney dikutip dari majalah Eramuslim Digest